Seorang warga negara Jepang berhasil menciptakan sebuah helikopter mini yang memungkinkan manusia untuk terbang tanpa harus duduk di dalamnya.
Gennai Yanagisawa, pria berusia 75 tahun ini akan mendemonstrasikan temuannya pada tanggal 25 Mei nanti di kota kelahiran pelukis sekaligus ilmuwan Italia Leonardo Da Vinci. Kota Vinci dipilihnya sebagai bentuk pernghormatan dan rasa terima kasihnya kepada Da Vinci. Pasalnya Yanagisawa mengaku bahwa ide pembuatan helikopter ini berasal dari pemikiran Da Vinci.
Ilmuwan pemikir di zaman Renaissance ini telah mendesain 'aerial screw' pada tahun 1480. Teknik inilah yang kemudian dipercaya sebagai teknik paling dasar pembuatan mesin untuk kapal terbang. Helikopter milik Yanagisawa ini, yang kemudian diberi nama GEN H-4 dikendarai oleh dua buah baling-baling yang berputar secara berlawanan untuk menghasilkan gerak yang stabil. Selain itu GEN H-4 juga dilengkapi dengan empat buah mesin yang memungkinkan daya terbang selama 30 menit dengan kecepatan sekira 56 mil per jam.
"Konsep dari helikopter ini memang didasari pemikiran Da Vinci. Oleh karena itu saya sangat ingin menerbangkannya di kota kelahiran Da Vinci. Bahkan masyarakat Italia sepertinya antusias dengan temuan ini sehingga saya ingin menunjukkan yang terbaik untuk mereka," ujar Yanagisawa seperti dikutip melalui Associated Press, Sabtu (17/5/2008).
Meskipun helikopter seberat 165 pon ini mampu terbang setinggi 165 yards namun Yanagisawa hanya ingin berada di ketinggian 16,5 kaki dari atas tanah dengan durasi sekira 10 menit. "Hal ini akan memungkinkan seluruh pengunjung melihat saya dan diharapkan mereka akan menikmati penerbangan ini," ujar Yanagisawa.
Yanagisawa dikabarkan telah berhasil menjual lima unit GEN H-4 di Jepang dan dua unit lagi di Amerika. Dia menjual temuannya ini untuk kepentingan wisata atau rekreasi seharga USD57.140.
"Suatu saat helikopter ini dapat digunakan oleh semua orang seperti halnya sebuah scooter", pungkasnya.
Gennai Yanagisawa, pria berusia 75 tahun ini akan mendemonstrasikan temuannya pada tanggal 25 Mei nanti di kota kelahiran pelukis sekaligus ilmuwan Italia Leonardo Da Vinci. Kota Vinci dipilihnya sebagai bentuk pernghormatan dan rasa terima kasihnya kepada Da Vinci. Pasalnya Yanagisawa mengaku bahwa ide pembuatan helikopter ini berasal dari pemikiran Da Vinci.
Ilmuwan pemikir di zaman Renaissance ini telah mendesain 'aerial screw' pada tahun 1480. Teknik inilah yang kemudian dipercaya sebagai teknik paling dasar pembuatan mesin untuk kapal terbang. Helikopter milik Yanagisawa ini, yang kemudian diberi nama GEN H-4 dikendarai oleh dua buah baling-baling yang berputar secara berlawanan untuk menghasilkan gerak yang stabil. Selain itu GEN H-4 juga dilengkapi dengan empat buah mesin yang memungkinkan daya terbang selama 30 menit dengan kecepatan sekira 56 mil per jam.
"Konsep dari helikopter ini memang didasari pemikiran Da Vinci. Oleh karena itu saya sangat ingin menerbangkannya di kota kelahiran Da Vinci. Bahkan masyarakat Italia sepertinya antusias dengan temuan ini sehingga saya ingin menunjukkan yang terbaik untuk mereka," ujar Yanagisawa seperti dikutip melalui Associated Press, Sabtu (17/5/2008).
Meskipun helikopter seberat 165 pon ini mampu terbang setinggi 165 yards namun Yanagisawa hanya ingin berada di ketinggian 16,5 kaki dari atas tanah dengan durasi sekira 10 menit. "Hal ini akan memungkinkan seluruh pengunjung melihat saya dan diharapkan mereka akan menikmati penerbangan ini," ujar Yanagisawa.
Yanagisawa dikabarkan telah berhasil menjual lima unit GEN H-4 di Jepang dan dua unit lagi di Amerika. Dia menjual temuannya ini untuk kepentingan wisata atau rekreasi seharga USD57.140.
"Suatu saat helikopter ini dapat digunakan oleh semua orang seperti halnya sebuah scooter", pungkasnya.