Para astronom kini tengah memecahkan misteri penemuan baru yang menunjukkan sebuah orbit yang tidak biasa dan belum pernah terlihat sebelumnya dalam lingkaran cepat bintang bintang neutron yang tertangkap gelombang radio luar angkasa.
Pulsar-pulsar yang biasanya orbit secara melingkar bintang-bintang kecil di sekitarnya, kini kedatangan sebuah objek baru yang orbitnya membentuk oval, eksentrik dibanding yang lainnya. Demikian dipaparkan jurnal online Science Express kepada AFP, Minggu (18/5/2008).
"Pulsar-pulsar seperti ini yang menjadi alasan kenapa Anda mau melakukan survei ini," jelas pemilik jurnal sekaligus astronom yang bekerja di Australia Telescope National Facility, David Champion.
"Anda tidak mau hanya menemukan ratusan objek baru di luar angkasa, tetapi cukup dua atau tiga objek yang berbeda dan aneh dibandingkan yang lainnya, dan kami sudah menemukan salah satunya," ujar David.
Pulsar yang baru ditemukan ini berada pada titik J1903+0327, yang berjarak 20.000 tahun cahaya dari Bumi dan diperkirakan mempunyai massa sekira 1,74 kali lebih besar dari pada matahari. Diestimasi periode kecepatan rotasinya sekira 2,15 milisekon, atau 465 revolusi per detik, "kira-kira lima kali lebih cepat dari pulsar tercepat yang ada di galaksi kita," tutur David.
David mengatakan bahwa J1903+0327 benar-benar berbeda dibandingkan objek lainnya. "Tingkahnya begitu eksentrik, lingkaran orbitnya yang eliptis menjadi karakter khususnya," ucapnya.
Pulsar terbentuk dari sebuah supernova, yakni ledakan besar-besaran sebuah bintang raksasa. Tapi konon fenomena tersebut mampu menciptakan sebuah black hole yang membuat ledakan beserta isinya hilang tanpa jejak.
Pulsar pertama ditemukan pada 1967 oleh seorang ahli fisika Inggris, Antony Hewish, dan siswanya Jocelyn Bell.
Pulsar-pulsar yang biasanya orbit secara melingkar bintang-bintang kecil di sekitarnya, kini kedatangan sebuah objek baru yang orbitnya membentuk oval, eksentrik dibanding yang lainnya. Demikian dipaparkan jurnal online Science Express kepada AFP, Minggu (18/5/2008).
"Pulsar-pulsar seperti ini yang menjadi alasan kenapa Anda mau melakukan survei ini," jelas pemilik jurnal sekaligus astronom yang bekerja di Australia Telescope National Facility, David Champion.
"Anda tidak mau hanya menemukan ratusan objek baru di luar angkasa, tetapi cukup dua atau tiga objek yang berbeda dan aneh dibandingkan yang lainnya, dan kami sudah menemukan salah satunya," ujar David.
Pulsar yang baru ditemukan ini berada pada titik J1903+0327, yang berjarak 20.000 tahun cahaya dari Bumi dan diperkirakan mempunyai massa sekira 1,74 kali lebih besar dari pada matahari. Diestimasi periode kecepatan rotasinya sekira 2,15 milisekon, atau 465 revolusi per detik, "kira-kira lima kali lebih cepat dari pulsar tercepat yang ada di galaksi kita," tutur David.
David mengatakan bahwa J1903+0327 benar-benar berbeda dibandingkan objek lainnya. "Tingkahnya begitu eksentrik, lingkaran orbitnya yang eliptis menjadi karakter khususnya," ucapnya.
Pulsar terbentuk dari sebuah supernova, yakni ledakan besar-besaran sebuah bintang raksasa. Tapi konon fenomena tersebut mampu menciptakan sebuah black hole yang membuat ledakan beserta isinya hilang tanpa jejak.
Pulsar pertama ditemukan pada 1967 oleh seorang ahli fisika Inggris, Antony Hewish, dan siswanya Jocelyn Bell.